Pesawat-pesawat militer Israel dilaporkan menyebarkan selebaran ke wilayah Gaza selatan yang memperlihatkan gambar Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, dengan pesan dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu, 19 Oktober 2024. Leaflet yang disebarkan itu mengutip pernyataan Netanyahu terkait tewasnya Sinwar pada Kamis, 17 Oktober, dengan pesan bahwa "Hamas tidak lagi menguasai Gaza."

Pada selebaran yang ditulis dalam bahasa Arab itu juga terdapat pesan yang mengatakan bahwa siapa pun yang meletakkan senjata dan membebaskan sandera akan dibiarkan hidup dalam damai. Pesan ini tampaknya ditujukan untuk menarik pejuang Hamas agar menyerah kepada pasukan Israel.

Yahya Sinwar, yang sebelumnya menjadi tokoh kunci Hamas di Gaza, tewas dalam serangan Israel di wilayah selatan Gaza. Sinwar menggantikan Ismail Haniyeh sebagai pemimpin Hamas setelah Haniyeh terbunuh pada Juli lalu di Teheran, Iran, dalam sebuah serangan yang diduga dilakukan oleh Israel. Hingga kini, Israel tidak mengakui keterlibatannya dalam pembunuhan tersebut.

Kematian Sinwar menjadi bagian dari operasi militer besar-besaran Israel di Gaza, yang terus berlanjut hingga menghantam kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara. Warga di sana melaporkan bahwa tank-tank Israel menembaki rumah-rumah dan jalanan di sekitar kamp tersebut, dan sejumlah rumah hancur akibat serangan itu.

Militer Israel mengklaim bahwa operasi di Jabalia dan serangan terhadap infrastruktur militer Hamas telah menewaskan puluhan militan dalam beberapa pekan terakhir. Sementara itu, pejabat Gaza dan petugas medis mengungkapkan bahwa blokade di kamp Jabalia semakin diperketat, menyebabkan korban jiwa terus bertambah di kalangan warga sipil, termasuk anak-anak. Mereka juga melaporkan pengepungan terhadap rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Indonesia, yang menghalangi masuknya pasokan medis dan makanan bagi pasien yang kritis.

Sumber: Pesawat Israel Sebarkan Leaflet ke Gaza Umumkan Kematian Yahya Sinwar