Deepfake Pornografi Meningkat di Korea Selatan, Lebih dari 800 Kasus Dilaporkan dalam Sepekan

Deepfake Pornografi Meningkat di Korea Selatan, Lebih dari 800 Kasus Dilaporkan dalam Sepekan

Maraknya kejahatan deepfake porn di Korea Selatan memicu kekhawatiran serius. Pihak berwenang melaporkan bahwa lebih dari 800 kasus dilaporkan pada minggu ini, dan 387 orang telah diidentifikasi sebagai tersangka. Yang mengkhawatirkan, sekitar 80 persen pelaku adalah remaja, sementara sebagian besar korbannya juga berada di bawah umur, berdasarkan penyelidikan tiga tahun terakhir.

Baru-baru ini, kepolisian setempat memulai investigasi terhadap platform pesan terenkripsi, Telegram, terkait dugaan perannya dalam distribusi konten deepfake porn, termasuk yang melibatkan anak di bawah umur. Telegram telah menjadi salah satu pusat aktivitas dengan ribuan anggota yang berpartisipasi dalam berbagi konten ilegal tersebut.

Deepfake porn merujuk pada manipulasi teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menempatkan wajah korban ke dalam gambar atau video berisi konten eksplisit. Banyak dari pelaku kejahatan menggunakan platform media sosial seperti Instagram untuk mendapatkan foto-foto korban, yang kemudian digunakan untuk membuat materi palsu.

Beberapa laporan lokal mengungkapkan bahwa konten ini sering kali dibuat dan disebarkan oleh orang-orang yang mengenal korban secara pribadi, seperti teman sebaya atau kolega di tempat kerja.

Pada Jumat, sekelompok aktivis turun ke jalan untuk menuntut pengesahan undang-undang yang mengkriminalisasi penyebaran gambar pribadi yang dimanipulasi secara seksual. Mereka menyerukan agar RUU tersebut segera disahkan, mengingat semakin meningkatnya kasus deepfake porn yang tersebar di media sosial, dan menciptakan ketakutan di kalangan perempuan di berbagai sektor.

Situasi ini telah mendorong banyak perempuan untuk menghapus foto-foto pribadi dari media sosial, demi mencegah risiko disalahgunakan. Salah satu wanita mengaku ia berhenti mengunggah foto pribadi di media sosial karena takut akan potensi penyalahgunaan yang semakin merajalela.

Choi Ji-hyeon, seorang mahasiswi yang memimpin sebuah kelompok advokasi hak asasi manusia, menekankan pentingnya tindakan dari pihak pemerintah untuk menangani masalah ini secara sistematis. Ia menyebutkan bahwa mahasiswa perempuan kini harus berhati-hati bahkan terhadap teman-teman terdekat mereka, karena masalah ini telah menimbulkan ketidakpercayaan di lingkungan sosial mereka.

Sumber: Ngerinya Pornografi 'Deepfake' di Korsel, Ada Lebih dari 800 Kasus dalam Sepekan

User Discussion
0 Discussion

Latest Discussions