Perjuangan Dua Garis Biru: Bagaimana IVF Dapat Membantu

IVF, atau In Vitro Fertilization, memberikan harapan baru bagi pasangan yang menghadapi tantangan kesuburan. Proses ini melibatkan pengambilan sel telur dari ovarium wanita dan pembuahan dengan sperma di laboratorium untuk menciptakan embrio. Embrio yang terbentuk kemudian ditanamkan ke dalam rahim dengan harapan dapat berkembang menjadi kehamilan yang sehat, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Christofani Ekapatria dari Siloam Hospitals Group.
Dokter Ekapatria menambahkan bahwa IVF sering dipilih ketika metode kesuburan lain tidak berhasil atau terdapat kondisi medis yang menghambat kehamilan alami. Prosedur ini melibatkan siklus hormon untuk merangsang ovarium agar menghasilkan lebih banyak sel telur, yang kemudian diambil melalui prosedur sederhana dengan anestesi. Teknologi modern seperti Intra-Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI) dan Preimplantation Genetic Testing (PGT) digunakan untuk meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan.
Usia wanita mempengaruhi kualitas embrio dan keberhasilan IVF secara signifikan. Setelah usia 35 tahun, kualitas embrio menurun drastis, sehingga penting bagi pasangan untuk merencanakan IVF lebih awal. Selain itu, teknik pembekuan embrio memberikan fleksibilitas tambahan dengan memungkinkan penyimpanan embrio yang tidak digunakan untuk penggunaan di masa depan.