Pameran Natal yang diadakan di Vatikan baru-baru ini memunculkan sebuah instalasi yang mengundang perhatian dunia. Patung Bayi Yesus Kristus yang mengenakan kafiyeh, simbol khas Palestina, menjadi pusat perhatian dalam pameran bertajuk "Nativity of Bethlehem 2024". Karya ini dirancang oleh seniman Johny Andonia dan Fates Mitwasi, dan dipamerkan di Lapangan Santo Petrus pada Sabtu sore (7/12).

Instalasi yang setinggi 3 meter ini menggambarkan adegan kelahiran Yesus, dengan rak-rak yang menampilkan berbagai momen penting dalam kisah kelahiran Kristus. Kafiyeh yang melilit patung Bayi Yesus menjadi simbol kuat atas dukungan Vatikan terhadap Palestina, yang tengah mengalami agresi besar-besaran oleh Israel. Sebuah pesan solidaritas yang disampaikan dengan cara yang sangat bermakna di tengah perayaan Natal ini.

Pada saat peresmian, Paus Fransiskus mengungkapkan harapannya agar instalasi ini menjadi pengingat bagi dunia akan penderitaan mereka yang terjebak dalam perang, terutama di Tanah Suci dan wilayah-wilayah yang dilanda konflik. Paus menekankan pentingnya untuk mengakhiri perang dan kekerasan, mengatakan, “Cukup dengan perang, cukup dengan kekerasan!”

Betlehem, tempat kelahiran Yesus yang terletak di Tepi Barat Palestina, menjadi lambang dari kesulitan yang tengah dialami Palestina. Sejak Oktober 2022, wilayah tersebut menjadi sasaran agresi militer Israel yang menghancurkan infrastruktur dan merenggut banyak nyawa, terutama di kalangan anak-anak dan perempuan. Lebih dari 44.500 orang Palestina telah meninggal dalam peristiwa ini.

Pameran ini, dengan sentuhan simbolis yang kuat, mengingatkan kita akan pentingnya kedamaian dan persaudaraan, serta menyuarakan solidaritas terhadap mereka yang tengah berjuang di tengah tragedi yang tak terkatakan. Sebuah langkah penting dari Vatikan yang menggunakan Natal sebagai momen untuk memperjuangkan perdamaian di seluruh dunia.

Sumber: Bela Palestina, Vatikan Beri Kafiyeh ke Patung Bayi Yesus Jelang Natal